Baru-baru ini kita dikagetkan dengan adanya berita atau video yang sedang viral dimedia sosial. Seperti, adanya sebuah Penolakan Gojek dari Pengusaha Taksi Online atau pemilik Big Blue Taxi, Datuk Shamsubahrin Ismail.
Dalam berita tersebut, beliau menolak adanya kehadiran Gojek online di Malaysia. Bahkan, dalam videoyang sedang viral tersebut beliau mengatakan bahwa : "GoJek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta, di Thailand, di India, di Kamboja." Datuk Shamsubahrin Ismail mengutarakan ketidaksetujuannya jika Gojek online tersebut masuk di Negeri Jiran. Selain itu, Beliau juga mengatakan jika Indonesia adalah Negara miskin.
Pada 19 Agustus, Gojek yang telah beroperasi di Thailand, Vietnam, dan Singapura, telah bertemu dengan pemerintah Malaysia sebagai langkah awal memulai operasional di sana. Meski begitu upaya kehadiran Gojek mendapat perlawanan dari pengusaha transportasi lokal.
"Saya minta maaf atas pernyataan saya yang menyatakan Indonesia miskin. Indonesia selalu di hati saya, termasuk para penduduknya," kata Shamsubahrin dalam jumpa pers di Kuala Lumpur, Rabu (28/8). Setelah video tersebut viral, akun media Datuk Shamsubahrin Ismail dibajiri hujatan dan kecaman.
Pernyataan beliau tersebut menyulut sebagian besar warganet Indonesia. Sehingga, video yang berisi pernyataan tersebut, dianggap merendahkan profesi mitra pengemudi dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Menurut saya, beliau bisa mengutarakannya dengan tutur kata yang baik. Sehingga, tidak ada pihak yang tersinggung dengan pernyataan tersebut.
Apalagi, dengan mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara miskin. Sebenarnya, pemerintahan Malaysia menyetujui dengan adanya lampu hijau dari Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tentang Gojek tersebut untuk mengaspal di Negaranya. Namun berbeda pendapat dengan bos perusahaan taksi di Malaysia yang menolak keberadaan Gojek. Mungkin, beliau tidak mau atau takut kalah saing dengan perusahaan Gojek tersebut.
Terima kasih sudah mampir dan membaca diblog saya.😊
Wasalamualaikum..